Rabu, 07 Desember 2011

Hujan

Kita pernah berbicara kenapa hujan turun selalu bertepatan dengan mood kita.
Saat kita senang, terkadang turun hujan yang deras namun tidak berangin.
Saat kita sedih karena kesendirian, terkadang turun hujan rintik-rintik dan dingin yang menusuk.
Saat kita kecewa akan orang lain, terkadang turun hujan yang deras dan berangin.
Pernah juga suatu saat ketika kita marah dan meluapkan emosi, petir bersaut-sautan bersama hujan.

Tapi kita juga pernah berbicara bahwa hujan yang turun itu mampu mempengaruhi mood kita.
Hujan yang rintik-rintik, menurut kebanyakan orang itu romantis, tapi tidak dengan kita. Itu hujan yang paling kita hindari karena langsung bikin kita sakit kepala.
Hujan yang sedikit deras menurut kamu yang paling bagus, karena itu mengguyuri bumi kita tapi tidak mengganggu atau menakutkan.
Hujan yang deras dan berangin adalah hujan yang aku suka, romantis dan memunculkan banyak ide. Lagipula bayangkan bila kita berdua di bawah hujan itu, aku yakin kita ga akan bisa terlepas, melindungi satu sama lain.
Hujan deras, berangir, dan penuh petir adalah yang paling aku tidak suka. Mengacak-acak moodku. Aku bisa takut karena itu dan bisa tiba-tiba sedih karena itu.

Aku pernah berada diantara hujan yang deras, berangin, penuh petir, dan aku sendiri.
Aku takut akan hujan itu dan menjadi sedih karena sendiri.
Aku berpikir, "Kalau aku bersamamu, pasti tidak akan setakut dan sesendiri ini.."
Seketika aku pun menangis,
Ingat kamu
Ingat kebersamaan kita
Ingat kecintaan kita akan hujan
Ingat pembicaraan kita tentang hujan
Tapi aku menemukan suatu kepuasan yang baru karena hujan itu,
air mata yang mengalir bercampur menyatu dengan air hujan yang menetes dari kepala.
Itu adalah hal terbaik, yang mungkin sangat aku perlukan ketika aku tidak ingin ada orang tau bahwa aku menangis.
Ketika itu aku merasa tak ada yang perlu ditangisi.
Ketika hujan itu berhenti, hebat! Aku sama sekali tidak terlihat seperti menangis.
Mungkin karena aku terlalu dibuat lusuh dan kuyup karena hujan itu.

Hingga sore ini aku memilih untuk berdiam di bawah air hujan, menangis, menghabiskan keluh dan kesah yang tak seorang punakan mengerti.
Terima kasih Hujan, untuk menjadi teman terbaikku sore ini.
There will be a heart shining after the rain..

Iíll be your sunshine after the rain
When the sky is turning grey
You know that I'm never far away
Sunshine after the rain
Together 'til the end
Whenever youëre in need of a friend
`cause a shoulder to cry on
someone there to rely on
Iíll be your sunshine after the rain
It¥s the one thing I wonít change 
Alexander - Sunshine After The Rain
Your my sunshine after the rain
your the cure against my fear and my pain
'cause im losing my mind when your not around
its all...its all because of you
98 Degrees - Sunshine After The Rain

There will be sunshine after the rain
There will be blue skies comin', blue skies comin'
Sunshine after the rain
There will be blue skies comin', blue skies comin' my way
Vandavanda - Sunshine After The Rain


Pernah nonton Film di Indosiar judulnya Arti Sahabat?
Emang sih scene-nya beberapa ada yang lebay, tapi gua juga suka nonton kok, hehe.
Ini part yang gua suka banget.

Gua ga takut basah, lusuh, kuyup, lepek, kotor karena hujan.
Yang gua takut adalah ketika gua tidak mensyukuri apa pun alasan hujan itu turun.

Terima Kasih Hujan.

1 komentar:

  1. lo mesti baca http://terselubung.blogspot.com/2010/03/11-fakta-menarik-tentang-hujan.html ka :)

    BalasHapus