Kemarin malem, ga tau kenapa gua lagi pengen banget nonton film Indonesia. Berhubung (maaf ya) kl soal film lokal gua rada milih, jadi ya film-film lama aja yang gua inget.
Waktu itu udah Petualangan Sherina.
Dan malem kmaren gua pilih Ada Apa Dengan Cinta.
Ihiiyy..
Gua punya cara sendiri buat nonton tu film.
Gua cari filmnya d youtube, ada 12 part ternyata.
Berhubung koneksi inet gua ajib, jadi ya gak masalah lah ya buat bukain videonya satu2, no buffering! hahaha
Pertama kali nonton film itu, gua bareng sama temen2 SMP kl ga salah. Inti cerita yang gua angkat saat itu juga cuma dari sisi persahabatannya aja, maklum c*n*a2an gua saat itu masih monyet2an :(|) uu aa
Tadi malem pas nonton, gak kepikiran siapa-siapa apa-apa awalnya.
Ternyata itu cuma awal.
Karna banyak bgt part/scene yang gua tangisin. Banyak juga scene yang bikin gua inget sama sahabat2 gua, mantan pacar, keluarga, dan 'seseorang lain'.
Here we go.
Part 1
Di part ini, baru aja mulai gua udah nangis.
Nangisnya karena apa yg dialami Aliya hampir sama dgn gua 2tahun lalu. Kalo inget masa-masa itu yang jelas hidup gua yang paling berat adalah saat itu. Semua masalah jadi makin berat karena ada masalah itu. Tapi gua beruntung seberuntung Aliya, karena ketika itu ada Ona, Kutil, Bedur, Monang, Jude, Diska, Tari, Lita, Baim, Sufi, Suci, Zona, Ayubi, Indra, Galuh, dan Ria. Mereka boleh dibilang bisa bergantian memberikan telinga mereka untuk mendengar cerita2 gua, memberikan pundak mereka untuk menangis, dan memberikan kehangatan mereka ketika meluk gua. Berat emang. Tapi jujur, adanya mereka paling gak buat gua yakin bahwa gua ga sendiri.
Well masa-masa itu uda lewat pastinya :)
Part 2
Di part ini sih ga ada yang gua tangisin.
Tapi gua suka banget scene Milly waktu lemot banget nanggepin Cinta, Itu ngingetin gua sama seorang sahabat SMA gua namanya Ririe atau biasa kita panggil 'Ade'. Persis sama kaya Milly, lemot tapi justru dia yang paling kita sayang. Karna dia ga pernah marah dan paling bisa nengahin kalo ada masalah diantara kita (gua, Ade, Ibel, Dhyta, dan Ashfi).
Part 3
Di part ini, (lagi2) yang gua tangisin adalah kisahnya Aliya. Suara teriakan-teriakan ortunya Aliya persis sama seperti yg gua alamin dulu. Gua dan ade2 gua cm bisa diem di kamar, sambil nangis karena ga kuat denger suara mereka. Rasanya hal itu bener2 kaya kiamat lokal. Rumah kecil dan yg bisa kt denger cm suara2 yang memekakkan kuping tp asalnya dari mereka yg kita sayangi.
Satu hal yang gua bs tebak kelanjutan cerita Cinta dan Rangga adalah bahwa Cinta akan langsung jatuh c*n*a sama Rangga. Terlalu cepat sebenarnya, tapi dari situ gua tau betapa hebatnya karya sastra kita.
Part 4
Di part ini, merupakan scene yang paling gua suka dari Rangga. Cara dia memperlakukan perempuan bener-bener 'gently'. Rangga dateng ke Cinta untuk bilang terima kasih, dgn senyumnya yang itu beneran cocok buat Rangga. Cara Rangga meninggalkan Cinta juga, yaitu dengan mengayunkan tangan kanannya bak 'pangeran' dan sedikit menunduk, beh ada ga ya pria macem gitu tingkahnya? hehe.
"Bila emosi mengalahkan logika, terbuktikan banyakan ruginya, benerkan? -Cinta"
"Bukan maksudku mau berbagi nasib, nasib adalah kesunyian masing-masing. -Chairil Anwar"
Part 5
Di part ini, gua suka banget part ketika Pas Band feat. tere - Kesepian Kita.
Ingatkan Kawan Kita Pernah Saling Memimpikan
Berlari-lari Tuk Wujudkan Kenyataan
Lewati Segala Keterasingan
Lalu Jalan Sempit Yang Tak Pernah Bertuan
Berlari-lari Tuk Wujudkan Kenyataan
Lewati Segala Keterasingan
Lalu Jalan Sempit Yang Tak Pernah Bertuan
Ingatkan Kawan Kita Pernah Berpeluh Cacian
Digerayangi Dan Digeliati Kesepian
Walaupun Sejenak lepas Dari Beban
Tuk lewati Ruang Gelap Yang Teramat Dalam
Hidup Ini Hanya Kepingan
Yang Terasing Di Lautan
Memaksa Kita
Memendam Kepedihan
Tapi Kita Juga Pernah Duduk Bermahkota
Kucup-kucup Mimpi Yang Berubah Jadi Nyata
Dicumbui Harumnya Putik-putik Bunga
Putik Impian Yang Membawa Kita Lupa
Hidup Ini Hanya Kepingan
Yang Terasing Di Lautan
Memaksa Kita
Merubah Jadi Tawa
Digerayangi Dan Digeliati Kesepian
Walaupun Sejenak lepas Dari Beban
Tuk lewati Ruang Gelap Yang Teramat Dalam
Hidup Ini Hanya Kepingan
Yang Terasing Di Lautan
Memaksa Kita
Memendam Kepedihan
Tapi Kita Juga Pernah Duduk Bermahkota
Kucup-kucup Mimpi Yang Berubah Jadi Nyata
Dicumbui Harumnya Putik-putik Bunga
Putik Impian Yang Membawa Kita Lupa
Hidup Ini Hanya Kepingan
Yang Terasing Di Lautan
Memaksa Kita
Merubah Jadi Tawa
Pas Band fet. Tere - Kesepian Kita
Menurut gua lirik lagunya 'persahabatan' banget.
Dan ini mengingatkan gua (lagi2) sama Ade, Ibel, Dhyta, dan Ashfi.
Bahkan kita berlima dulu mengakui bahwa cerita Cinta, Aliya, Milly, Karmen, dan Maura itu kita banget. Tapi waktu kita menentukan siapa jadi siapa pada bingung, karena kita semua campur-campurnya karakter kita masing-masing.
Gua kangen banget sama mereka, dan ini bikin gua nangis banget ketika gua denger bagian Reff dari lagu itu dinyanyiin bareng2. Sejak lulus SMA, bisa dihitung berapa kali kita kumpul lengkap. Alasannya ya cm 1, perbedaan waktu kesibukan diantara kita semua.
Kalo gua pribadi smp sekarang tetep menomorsatukan mereka.
Meskipun sekarang gua menemukan sahabar atau teman dekat baru, tapi setiap terjadi suatu hal yang menyedihkan atau membahagiakan, gua masih selalu menjadikan mereka yang pertama tau.
Kata-kata yang diucapin Aliya ketika dia curhat malem2 d rumah Cinta, persis sama seperti yang gua ucapin ke salah seorang teman dekat gua ketika kuliah. Dan pelukan yang Aliya dapet dari Cinta, gua dapatkan juga dari teman gua itu. He definately such a great friend!
Part 6
Part 7
Di part ini, gua nyengir2 sendiri ketika liat Cinta masak bareng Rangga. Well, scene itu impian gua banget. Pernah si terwujud, tapi partnernya kurang tepat aja, hehe. Gua pernah masak bareng salah satu mantan. Masak spaghetti dan nasi goreng. Fun banget!! Gua yang bagian ini dan dia yang bagian itu. Kalo gua lebih suka cara yang santai dan teliti step by step, kalo 'dia' lebih suka yang cepet mateng yg penting ada rasanya, hahahaha. Bener deh, cowo yang bisa masak itu sekseh banget! Dan pastinya dia suami impian setiap wanita, ihiiiyyy..
Gua rada ga suka scene ketika Cinta mulai bohong. Apalagi pas Aliya telfon Cinta dan butuh temen saat itu. Betrayer bgt, but, that's the real life! Beberapa orang memperjuangkan kebahagiaan pribadinya, tapi beberapa menggunakan cara yang salah. Dan mereka baru tau itu salah, ketika ada efek jeleknya.
Part 8
Di part ini, pertanyaan pertama adalah, itu yang jadi Rama siapa yah? Om Anda Perdana bukan yah? hehehe.
Gua juga mikir, itu ada kafe murah meriah dan ada live musicnya gitu dimana ya? Cozy banget kayanya.
Gua nangis lagi ketika ngeliat scene Aliya yang mau bundir. Gua pribadi, ada beberapa masalah yang bikin gua sempet terucap mau bundir, masalah pribadi keluarga, keuangan, dan masalah c*n*a. Gua paling ga kuat untuk nangis. Rasanya dada gua sesek banget, kepala gua pening, dan gua susah banget buat napas. Tapi bener kata salah satu sahabat gua, Fajri, bahwa gua itu ga punya nyali buat ngelakuinnya, gua cuma berani ngomong doang. Pemikiran bodoh gua itu juga, kl sekarang dipikir-pikir, cuma terlintas sementara. Alhamdulillah saat ini beberapa masalah uda berhasil gua lewati :)
Part 9
Di part ini, gua nangis banget ketika liat Cinta tau kl Aliya ada di rumah sakit krn percobaan bundirnya dia. Entah kenapa Cinta berhasil membat gua ikut merasakan kesedihannya. Kalo gua jadi Cinta, jelas gua yang paling merasa bersalah karena ga ada di saat Aliya butuh dia.
Gua juga nangis banget waktu liat Maura, Karmen, dan Milly ribut.
"Masalah satu diantara kita adalah masalah kita semua"
Bener ternyata, 1 masalah yang ada diantara suatu 'grup' sahabat itu, pasti nantinya akan merembet ke yang lainnya. Kalo ga ada sosok Milly, pasti ga bakal ada yang bisa ngebuka pikiran mereka. Itu kenapa sampe sekarang gua (masih) paling deket sama Ade. Gua yang kadang-kadang suka mikir nyeleneh untuk bertindak nyeleneh, pasti bisa 'waras' lagi kl uda denger sepatah dua patah kata dari Ade.
Part 10 dan 11
Di part ini, adalah puncaknya gua nangisin masalah c*n*a.
Sampe sekarang gua kalo ditanya gimana perasaan gua sama 'seseorang lain' itu. Gua cuma bisa nangis. Gua ga berani jawab karena jawaban gua SALAH. Jawaban gua TERLARANG untuk dijadikan perasaan.
"Gua juga bingung, gua ga bisa ngelupain dia.."
Gua seneng banget kata-kata Karmen di sini.
"Waktu Maura jadi, apa kita mojokin dia? Waktu Karmen kena batunya apa kita mojokin dia"
That's a true friend should be!
"Saya juga sayang sama kamu Ta, sayang sekali.."
Itu juga kata-kata yang pernah diucapin oleh 'seseorang lain', dan masih gua ingat bagaimana dia ngucapinnya, dimana tempatnya, kapan tanggal berapa kejadiannya.
Part 12 (end)
Di part ini, cuma satu yang bisa gua tulis, adalah puisi Cinta buat Rangga. Satu hal yang sampai kapan pun ga akan pernah gua dapat.
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja
Rako Prijanto
Well, setelah nonton film ini, gua butuh sekitar 10 menit buat ngabisin air mata, 10 menit buat ngatur napas, dan 10 menit buat sadar bahwa ini bukan film, tapi ini hidup.
Gua suka film ini, karena natural banget para pemainnya, scene yang dibuat juga apa adanya, dan emang nyata di kehidupan sehari-hari terutama masa-masa SMA.
Gua emang banyak mengenang masa lalu karna nontong film ini. Gua emang nangis karna nonton film ini.
Tapi mengenang masa lalu bukan berarti gua ga move on. Nangis bukan berarti gua galau.
Karena, menurut gua,
"Sampe kapan pun masa lalu itu ga akan pernah bisa kita lupain. Masa lalu bakal terus ada di belakang kita. Masa lalu adalah hal masa yang paling bijaksana untuk kita terus melanjutkan masa depan."
Terima kasih telah memasuki masa lalu gua. Terima kasih telah menemani masa depan gua.
♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar